Nama Hewan: Belalang Kayu
Nama Ilmiah: Valanga nigricornis
Deskripsi Belalang Kayu
Belalang kayu merupakan serangga berukuran 45-55 mm (jantan) dan 15-75 mm (betina). Tubuh terdiri atas kepala, dada/ thorax dan abdomen/ perut. Belalang kayu berwarna cokelat kekuningan, kekuningan atau hijau dengan corak warna biru gelap terutama di bagian sayap. Bagian sayap belakang biasanya terlihat saat terbang dan berwarna merah. Individu muda biasanya berwarna hijau pucat dengan corak gelap. Belalang kayu dalam dunia pertanian merupakan hama. Populasi belalang yang berlebih akan sangat merugikan petani jika menyerang tanaman di perkebunan.
Belalang adalah hewan yang mengalami metamorfosis tidak sempurna. Metamorfosis tidak sempurna adalah metamorfosis yang hanya memiliki 3 tahap, yaitu telur, nimfa, dan imago (dewasa). Dimana tampilan fisik antara nimfa dan imago tidak jauh berbeda. Sedangkan metamorfosis sempurna adalah metamorfosis yang memiliki 4 tahap, yaitu telur, nimfa, pupa, dan imago. Tahap yang membedakan metamorfosis tidak sempurna dengan metamorfosis sempurna adalah tahap pupa (kepompong).
Manfaat Belalang Kayu
Manfaat belalang adalah sebagai berikut:
- Berperan penting dalam rantai makanan. Dalam rantai mekanan belalang merupakan konsumen kelas tingkat 1, dimana belalang memakan daun, dan burung liar memakan belalang, demikian seterusnya sampai kepada konsumen tingkat atas dan berlanjut kepada pengurai bagi hewan atau tumbuhan yang sudah mati. Jadi keberadaan belalang juga sangat berpengaruh bagi sebagian populasi hewan lain semisal burung.
- Sebagai pakan burung hias. Belalang bisa dijadikan sebagai pakan bagi burung peliharaan selain dari jangkrik, keberadaan belalang yang terdapat dimana mana juga mempermudah untuk ditangkap untuk dijasikan makanan burung peliharaan.
- Sebagai sumber protein dan mineral altarnatif. Secara ilmiah belalang mengandung protein dan mineral yang tinhgj, belalang bisa dijadikan lauk pengganti ikan atau daging sebagai penyedia protein yang sangat dibutuhkan oleh tubuh.
- Inspirasi corak batik. Beberapa corak batik asal Yogyakarta terinspirasi dari pola warna belalang kayu.
Habitat Belalang Kayu
Belalang Kayu tersebar luas di wilayah selatan Thailand, Malaysia, Indonesia dan Filipina. Jenis ini merupakan belalang daerah hutan kayu dan sering ditemukan di daerah hutan hingga pesisir yang tidak terlalu padat.
Cara Berkembang biak Belalang Kayu
Telur belalang menetas menjadi nimfa, dengan tampilan belalang dewasa versi mini tanpa sayap dan organ reproduksi. Nimfa belalang yang baru menetas biasanya berwarna putih, namun setelah terekspos sinar matahari, warna khas mereka akan segera muncul.
Selama masa pertumbuhan, nimfa belalang akan mengalami ganti kulit berkali kali (sekitar 4-6 kali) hingga menjadi belalang dewasa dengan tambahan sayap fungsional. Masa hidup belalang sebagai nimfa adalah 25-40 hari.
Setelah melewati tahap nimfa, dibutuhkan 14 hari bagi mereka untuk menjadi dewasa secara seksual. Setelah itu hidup mereka hanya tersisa 2-3 minggu, dimana sisa waktu itu digunakan untuk reproduksi dan meletakkan telur mereka. Total masa hidup belalang setelah menetas adalah sekitar 2 bulan (1 bulan sebagai nimfa, 1 bulan sebagai belalang dewasa)
Jenis Makanan Belalang Kayu
Belalang adalah hama rakus yang sangat merugikan, mereka makan mulai dari daun jati, pisang, padi, jagung hingga tebu. 50 ekor belalang dewasa dapat menghabiskan makanan setara dengan seekor sapi dewasa.
Katagori
Hewan Liar
Klasifikasi Ilmiah Belalang Kayu
Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Insecta
Ordo : Orthoptera
Famili : Acrididae
Genus : Valanga
Spesies : Valanga nigricornis
0 comments